Tempat berbagi
informasi, pemikiran,
kisah, artikel, tips, pengalaman, dan ilmu
berkaitan dengan
dunia medis, intelektual, dakwah, perempuan,

pendidikan anak,
remaja, keluarga dan generasi, juga sesekali barang jualan.....

Selamat Berlayar..........

Jumat, 18 Oktober 2013

TERMASUK INTELEKTUAL (MUSLIM) YANG MANAKAH KITA?



Sebagai bagian dari masyarakat, Kaum intelektual sangat berperan dalam menciptakan baik dan buruknya masyarakat. Kiprahnya tidak dibatasi oleh kotak kepakaran/keahliannya saja.

Dengan kelebihan daya nalar, pemahaman, ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya, Kaum intelektual yang 'lurus' akan melibatkan dirinya dalam pengaturan urusan masyarakat; baik dengan memberikan konsep-konsep pemecahan problematika masyarakat yang dia temukan, maupun dengan kekritisan  dan koreksinya terhadap kebijakan penguasa yang tidak tepat. Bukan malah sebaliknya, menjual diri dan keilmuannya untuk menjadi penjaga dan pemberi stempel ilmiah bagi kebijakan-kebijakan penguasa yang merusak dan merugikan masyarakat, hanya demi keuntungan dan kesejahteraan diri dan keluarganya.

Ingatlah nasehat dari Imam Ghazali berikut ini:

“Dulu TRADISI orang-orang berilmu adalah MENGOREKSI dan MENJAGA penguasa untuk menerapkan hukum Allah SWT. Mereka mengikhlaskan niat. Pernyataannya pun membekas dihati. Namun, sekarang terdapat penguasa yang zhalim namun ORANG-ORANG BERILMU hanya DIAM. Andaikan mereka bicara, pernyataannya BERBEDA dengan perbuatannya sehingga tidak mencapai keberhasilan. Kerusakan masyarakat itu akibat kerusakan penguasa, dan kerusakan penguasa akibat kerusakan orang-orang berilmu. Adapun kerusakan orang-orang berilmu akibat DIGENGGAM CINTA HARTA & JABATAN. Siapapun yang digenggam cinta dunia niscaya tidak akan mampu menguasai kerikilnya, apalagi untuk mengingatkan para penguasa dan para pembesar” (Imam Ghazali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar