(Berbagi Pengalaman Mendidik Ahmad -edisi 8)
Oleh: Ummu Ahmad
Bisa dibilang, Ahmad mungkin termasuk anak yang 'besar di jalan'. Yang saya maksudkan besar di jalan ini bukan berarti Ahmad menjadi anak jalanan. Akan tetapi karena jarak antara rumah kami dengan beberapa tempat kami biasa beraktivitas lumayan jauh, kendaraan (Alhamdulillah) baru ada satu, sementara kami hanya bertiga (tanpa pembantu), dan belum ada kendaraan umum yang bisa kami naiki hingga sampai rumah, seringkali kami bertiga harus berangkat dan pulang dalam ’satu paket’ (baca: bersama-sama). Dengan agenda di tengah-tengahnya bisa macam-macam dan di beberapa tempat. Karenanya, berperjalanan adalah hal yang biasa dilakoni Ahmad karena seringkali dia ikut kemana saja kami beraktivitas. Adakalanya dia ikut saya, adakalanya dia bersama abinya, adakalanya dia milih sendiri minta ditinggal di mana (rumah ibunya atau ibu saya), untuk nanti kami jemput kembali. Kesempatan banyak berperjalanan ini pula yang kemudian juga kami optimalkan untuk banyak memberikan pelajaran kepada Ahmad, selain ketika ada di rumah tentunya.
Termasuk hal yang bisa dan biasa kami lakukan sembari ada dalam perjalanan adalah belajar bersama Ahmad. Belajar apa pun, sesuai dengan perkembangan yang sedang dijalaninya. Dan kami melakukannya dengan kemasan seperti melakukan permainan. Mulai dari belajar mengenal huruf dan angka, berhitung, mengeja, belajar memberi taushiyah (ceramah agama), hingga menghafal Al Qur’an bisa kami lakukan sambil ada di tengah perjalanan. Sehingga perjalanan yang sering kami lakukan tidak hanya terasa menyenangkan dan singkat, tetapi bisa memudahkan kami ’memaksa’ Ahmad belajar dengan cara yang tidak dia sadari bahwa dia sedang belajar bersama kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar